Skip ke Konten

Tradisi Penuh Makna : Serunya Belajar Upacara Minum Teh ala Jepang!

Pernahkah kamu membayangkan bagaimana rasanya mengikuti upacara minum teh tradisional Jepang? Apa yang membuat tradisi ini begitu istimewa dan dihormati selama berabad-abad? Bagi siswa Sekolah Dasar Islam Plus Daarul Jannah (SDIP Daaul Jannah), pengalaman ini menjadi momen berharga yang tidak hanya memperkenalkan mereka pada budaya Jepang, tetapi juga mengajarkan nilai kesabaran, ketenangan, dan penghormatan. Lalu, bagaimana keseruan mereka saat belajar langsung tentang upacara minum teh? Simak cerita lengkapnya di sini!  

Apa itu upacara minum teh ? 

Dalam bahasa Jepang, upacara minum teh dikenal sebagai chanoyu atau sado. Namun jika teh yang disajikan adalah teh hijau bubuk (matcha), namanya adalah otemae. Chanoyu, sado, atau otemae yang disajikan secara simpel dalam mangkuk dikenal dengan istilah chakai. Sementara itu, upacara minum teh yang lebih formal dengan makanan lengkap (full course meal) dikenal dengan nama chaji

Melansir dari situs Kimono Tea Ceremony Maikoya, upacara minum teh di Jepang adalah mempersiapkan, menyajikan, dan meminum teh dengan cara ritual dan seremonial yang digunakan untuk meningkatkan kesehatan, kesadaran, dan keharmonisan. Teh itu sendiri adalah teh hijau bubuk yang disebut matcha.  

Tujuan dari upacara minum teh di Jepang adalah untuk menciptakan ikatan antara tuan rumah dan tamu dan juga untuk mendapatkan kedamaian batin. Upacara minum teh sangat penting dalam budaya Jepang karena dulunya hanya dilakukan oleh para biksu zen elit dan panglima perang bangsawan sepanjang sejarah. 

 

 

Peralatan dan Perkakas Upacara Minum Teh Jepang 

Pada upacara minum teh di Jepang, ada beberapa peralatan wajib yang perlu disediakan, yaitu : 

  • Matcha  
    Matcha adalah sejenis teh hijau bubuk. Teh ini tersedia dalam dua jenis utama: kuliner dan seremonial. 

  • Fukusa - Kain Sutra 
    Fukusa adalah kain yang terbuat dari sutra murni, digunakan untuk memurnikan peralatan yang digunakan selama upacara minum teh, dan saat tuan rumah dan tamu memegang chawan ( mangkuk teh).  

  • Chaki atau Usuki - Wadah Teh 
    Chaki atau usuki digunakan untuk menyimpan teh matcha

  • Chagama - Teko Teh 
    Chagama atau kama adalah panci logam, sering kali terbuat dari besi tuang atau tembaga, yang digunakan untuk memanaskan air. 

  • Chashaku – Sendok 
    Chashaku adalah sendok kecil, biasanya terbuat dari bambu, yang digunakan untuk menyendok bubuk matcha ke dalam chawan

  • Chawan - Mangkuk Teh 
    Chawan adalah mangkuk keramik tempat teh matcha diaduk dan disajikan. Desain mangkuk dapat berbeda-beda tergantung pada musim dan jenis teh yang disajikan . 

  • Chasen - Kocokan Teh 
    Chasen adalah pengocok bambu yang digunakan untuk membuihkan teh matcha. Alat ini dibuat dengan tangan dari sepotong bambu.  

 


Langkah-langkah Upacara Minum Teh Jepang 

Berikut ini rincian langkah demi langkah upacara minum teh Jepang. 

Langkah 1 : Undangan 
Beberapa minggu sebelum upacara minum teh, tuan rumah mengirimkan undangan resmi kepada para tamu, memilih mangkuk teh dan peralatan untuk upacara, memesanmanisan wagashi, dan menyiapkan dekorasi. 

Langkah 2 : Persiapan 
Pada hari upacara minum teh, tuan rumah memastikan ruangan bersih, rangkaian bunga musiman segar dipajang, dan peralatan ditata dengan baik.  

Sementara itu, para tamu juga mempersiapkan diri secara spiritual, mencuci tangan di luar ruang upacara minum teh sebagai gerakan simbolis penyucian.  

Langkah 3 : Menerima Tamu 
Ketika tuan rumah upacara minum teh mengundang para tamu ke ruang upacara minum teh, setiap tamu harus memanjat pintu yang sangat kecil ke dalam ruang upacara minum teh. Isyarat membungkuk untuk memasuki ruangan ini melambangkan kerendahan hati. Penataan tempat duduk penting, dengan tamu yang lebih berpengalaman dalam upacara minum teh dilayani terlebih dahulu. Makanan manis juga ditawarkan kepada para tamu satu per satu saat mereka disambut oleh tuan rumah. 

Langkah 4 : Pemurnian Alat 
Pada awal upacara minum teh, tuan rumah akan memulai ritual penyucian peralatan upacara minum teh, membersihkannya satu per satu menggunakan fukusa (kain sutra). 

Tuan rumah juga memanaskan mangkuk teh dengan air panas dan memurnikan pengocok teh di dalam air. Langkah ini tidak dimaksudkan untuk benar-benar membersihkan peralatan, karena peralatan tersebut sebenarnya telah dibersihkan sebelum upacara minum teh dimulai, tetapi lebih merupakan gerakan simbolis untuk memurnikan jiwa para tamu.  

Langkah 5 : Mempersiapkan Matcha Kental 
Tuan rumah akan menyiapkan koicha (teh matcha kental) terlebih dahulu, menggunakan dua atau tiga sendok teh matcha dan sedikit air, sebelum mengocoknya dengan chasen hingga berbusa. Teh ini disajikan kepada tamu utama terlebih dahulu, kemudian tamu berikutnya, dan seterusnya, hingga tidak ada teh yang tersisa.  

Langkah 6 : Mempersiapkan Matcha Tipis 
Selanjutnya, tuan rumah akan menyiapkan usucha (matcha encer) dengan perbandingan sekitar satu sendok teh matcha dengan satu cangkir air. Disajikan mirip dengan koicha, dengan masing-masing tamu bergantian. 

"Rasanya enak, tenang dan pahit. Tapi pahitnya sedikit, lalu ada manisnya." 

- Syaif  Samahah Nouvisya Bahri 

Seperti yang Sam katakan, meski awalnya yang dirasakan adalah rasa pahit ternyata Matcha ini juga ada rasa manisnya.   

Langkah 7 : Membersihkan Alat 
Setelah usucha, tuan rumah membersihkan peralatan upacara minum teh. Chawan (mangkuk teh) yang bersih akan diserahkan kepada tamu utama untuk dikagumi, yang kemudian akan memberikannya kepada tamu lainnya.  

Langkah 8 : Keberangkatan  
Di akhir upacara minum teh, tuan rumah akan mengantar para tamu keluar, membungkuk kepada setiap tamu saat mereka pergi. Keesokan harinya, merupakan kebiasaan bagi para tamu untuk mengucapkan terima kasih kepada tuan rumah atas keramahtamahannya. 



Keseruan Upacara Minum Teh Siswa SDIP Daarul Jannah
  

Siswa SDIP Daarul Jannah mengikuti upacara minum teh yang diselenggarakan oleh Sekolah Satoyama Gunma, Jepang dengan sangat antusias. Mereka mengikuti aturan upacara minum teh sesuai dengan arahan orang Jepang.  

Siswa SDIP Daarul Jannah dapat mempelajari banyak hal berharga dari upacara minum teh Jepang, tidak hanya tentang cara menyeduh dan menikmati teh, tetapi juga nilai-nilai budaya yang terkandung di dalamnya. Beberapa pelajaran penting yang mereka dapatkan antara lain: 

  1. Kesabaran dan Ketelitian : Setiap gerakan dalam upacara minum teh dilakukan dengan penuh ketelitian dan ketenangan. Hal ini mengajarkan siswa untuk bersikap sabar dan menghargai setiap proses dalam kehidupan. 

  2. Kesederhanaan dan Keharmonisan : Upacara ini menekankan prinsip kesederhanaan dalam cara penyajian dan menikmati teh. Siswa belajar bahwa kebahagiaan tidak selalu berasal dari hal yang mewah, tetapi juga dari momen-momen kecil yang penuh makna. 

  3. Sikap Hormat dan Keramahan : Setiap langkah dalam upacara minum teh dilakukan dengan penuh penghormatan, baik kepada tuan rumah, tamu, maupun peralatan yang digunakan. Ini mengajarkan siswa tentang pentingnya sikap saling menghormati dan berterima kasih. 

  4. Ketenangan dan Fokus : Suasana dalam upacara minum teh sangat hening dan penuh ketenangan, sehingga mengajarkan siswa untuk lebih fokus, menikmati momen, serta meredam distraksi dari kehidupan sehari-hari. 

  5. Kerja Sama dan Kebersamaan : Upacara ini bukan hanya tentang minum teh, tetapi juga tentang membangun kebersamaan antara tuan rumah dan tamu. Siswa dapat memahami pentingnya kerja sama dalam menciptakan suasana yang harmonis dan saling menghargai. 

Dengan mengikuti upacara minum teh, siswa SDIP Daarul Jannah tidak hanya mendapatkan pengalaman baru, tetapi juga memahami filosofi hidup yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.  

Wah, bagaimana banyak sekali bukan yang mereka pelajari dari upacara meminum teh ? Yuk simak juga kegiatan lengkapnya pada video disini

Source

di dalam Event
Tradisi Penuh Makna : Serunya Belajar Upacara Minum Teh ala Jepang!
Novia Nurhayati, S.Pd 23 Februari 2025
Share post ini
Label