Sejarah Pendidikan Inklusif

Observasi dan asesmen dilakukan guru kelas, guru inklusif, dan atau guru mapel untuk mencari, menggali, dan menemukenali karakteristik siswa. 

Berdasarkan hasil observasi dan asesmen, dilakukan kegiatan bedah kurikulum dalam rangka membuat program-program yang dibutuhkan siswa dan dituangkan dalam Program Pendidikan Individual. 

Bertujuan untuk melatih sisi akademik dan non akademik siswa sesuai kemampuannya masing-masing. Agar program pembelajaran berjalan dengan maksimal dan sesuai dengan kemampuan siswa per individu, maka diadakan pembelajaran pull outyang dilakukan secara one-on-one (satu guru mengajar satu siswa) dan atau small class (satu guru mengajar 2-3 siswa). 

1. Metode pull out dilaksanakan pada jam pelajaran tertentu dan dilakukan di ruang khusus. 
2. Setiap siswa akan mendapatkan program pull out (sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik) selama: 

• 10-12 jam/perpekan di SD 
• 16-20 jam/perpekan di SMP 

Proses pembelajaran keluar kelas untuk menambah dan meningkatkan pengetahuan, keterampilan, kebersamaan, rasa percaya diri, dan bersosialisasi. 

Kegiatan outing class berupa (disesuaikan): 

• Berenang 
• Cooking and selling (SD dan SMP terpisah) 
• Class Meeting dan Market Day  
• Etika Berbelanja  
• Kunjungan/Outbound  
• Etika Naik kendaraan umum 
• Lomba dan atau Pentas Seni 
• Pekan kreativitas : memadukan beberapa kegiatan life skill (SD dan SMP) 

Untuk melatih sisi afektif dan motorik siswa. Pada waktu-waktu tertentu pelaksanannya akan dilakukan secara bersamaan. Program yang dilakukan yaitu seperti motorik, keahlian/keterampilan serta sosialisasi/pembiasaan yang dikerjakan di sekolah pada jam pull out dan atau di rumah dalam bentuk program mingguan dan atau program akhir tahun untuk mengisi kegiatan libur sekolah. 

Program penunjang vokasional siswa. Program yang akan dijalankan adalah calis, art dan craft serta komputer. Dengan program ini siswa akan lebih terarah dalam meningkatkan kemandirian dan keterampilan serta dapat menjadi bekal di kemudian hari. 

Salah satu layanan pendidikan inklusif yaitu kunjungan rumah dalam rangka mendiskusikan progress siswa selama di sekolah, perilaku dan pembiasaan yang ada di rumah.