
Bagaimana jadinya ketika dua budaya yang berbeda bertemu dalam satu momen kebersamaan? Apa yang bisa dipelajari dari interaksi antara siswa SDIP Daarul Jannah dan siswa Sekolah Satoyama Gunma, Jepang? Dalam dunia yang semakin terhubung, pertukaran budaya menjadi jembatan penting untuk saling memahami, memperkaya wawasan dan kemanusiaan sesama manusia di dunia ini.
Dilansir dari Gunma Jomo News, sebuat situs berita lokal Gunma. Pertukaran budaya lintas negara antara Sekolah Dasar Islam Plus Daarul Jannah Indonesia (SDIP Daarul Jannah) dan Sekolah Satoyama Gunma, Jepang bukan sekadar pertemuan biasa, melainkan pengalaman berharga yang memperlihatkan bagaimana perbedaan bisa menjadi kekuatan dalam menjalin persahabatan dan memperluas wawasan pengetahuan. Seperti apa keseruan dan pelajaran yang didapat dari kegiatan ini? Mari kita simak lebih lanjut, dalam artikel ini!

Bermain Salju Bersama
Pada 16 Januari 2025, para siswa SDIP Daarul Jannah Inodnesia dan Sekolah Satoyama Gunma, Jepang, bermain salju bersama di Kawaba Gunma, Jepang. Suasana pertukaran budaya antara siswa Sekolah Daarul Jannah Indonesia dan Sekolah Satoyama Jepang begitu hangat dan ceria meskipun mereka berasal dari latar belakang budaya yang berbeda.
Hari yang cerah di desa Kawaba Gunma Jepang menjadi momen yang penuh keceriaan ketika mereka bermain salju bersama. Bagi siswa Daarul Jannah, ini adalah pengalaman pertama mereka merasakan lembutnya salju, dan tanpa perlu waktu lama, mereka langsung bermain bola salju dan mencoba membuat boneka dari salju, hal ini menambah keseruan diantara mereka.
Meskipun masih terkendala bahasadalam berkomunikasi, semua perbedaan itu seolah mencair saat lemparan bola salju beterbangan ke segala arah, diiringi tawa lepas dari kedua kelompok siswa. Dalam kedinginan salju, kehangatan persahabatan mulai tumbuh, membuktikan bahwa kebahagiaan tidak membutuhkan kata-kata, cukup dengan kebersamaan dan hati yang terbuka. Senyum dan tawa menjadi bahasa universal yang menyatukan mereka dalam pengalaman yang tak terlupakan.

Bermain Kartu Bergambar
Setelah puas bermain salju, anak-anak dari SDIP Daarul Jannah dan Sekolah Satoyama Gunma, Jepang melanjutkan keseruan dengan bermain kartu bergambar khas Jepang. Dengan penuh antusiasme, mereka mencoba memahami aturan permainan yang dijelaskan oleh teman-teman Jepang mereka, meskipun terkadang harus menggunakan gerakan tangan dan ekspresi wajah untuk saling mengerti.
Tawa dan sorak kegembiraan terdengar setiap kali seseorang berhasil memenangkan permainan tersebut, sementara yang lain dengan semangat mencoba strategi baru. Momen ini semakin mempererat hubungan mereka, menunjukkan bahwa permainan sederhana pun bisa menjadi jembatan persahabatan di tengah perbedaan bahasa dan budaya.

Membuat Mochi
Hari berikutnya, anak-anak dari SDIP Daarul Jannah dan Sekolah Satoyama Gunma, Jepang bersama-sama membuat mochi tradisional. Sebuah pengalaman baru yang seru dan semakin mempererat kebersamaan mereka. Dalam kegiatan ini, mereka saling berbagi tugas dengan penuh semangat ada yang mengukus beras ketan hingga lembut, menyalakan api untuk menjaga suhu tetap stabil, serta menumbuk dan membentuk mochi dengan penuh ketelitian.
Beberapa siswa dengan cekatan menumbuk mochi agar siap disantap, sementara yang lain membantu menaburkan tepung agar tidak lengket. Meskipun mereka masih menghadapi kendala bahasa, kerja sama yang terjalin dalam proses pembuatan mochi ini membuat mereka semakin akrab, membuktikan bahwa kolaborasi dan kebersamaan dapat melampaui batas komunikasi verbal.

Kegiatan Homestay di Jepang
Selanjutnya, siswa SDIP Daarul Jannah mendapat kesempatan berharga untuk merasakan langsung kehidupan sehari-hari keluarga di Jepang. Dalam kegiatan homestay mereka belajar bahwa anak-anak di Jepang lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarga dan aktivitas di luar rumah dibanding bermain ponsel. Dari membantu pekerjaan rumah hingga makan bersama, mereka merasakan kedisiplinan dan kemandirian yang diajarkan sejak dini.
Meskipun berasal dari budaya yang berbeda, baik siswa Sekolah Satoyama Gunma Jepang maupun siswa SDIP Daarul Jannah Indonesia menikmati pengalaman ini dengan penuh antusiasme, berbagi cerita, tawa, dan kebiasaan unik masing-masing. Kebersamaan ini meninggalkan kesan mendalam, dan kedua pihak pun akan mengadakan pertukaran kembali untuk mempererat persahabatan yang telah terjalin.
Hari berikutnya, adalah upacara minum teh. Nah, penasaran kan bagaimana keseruan upacara minum teh siswa Daarul Jannah dengan Satoyama Jepang ? Yuk, simak pada artikel selanjutnya!